CJR

CJR

Hai COmate..
Hai SoniQ, Kivers & Alovers..
Salam Kenal yaa..
Maaf ini CoPas dari → *Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 
CJR
Asal Bendera Indonesia Jakarta, Indonesia
Genre Pop, rock
Label Inbek (2011-2014)
 
Anggota Alvaro Maldini Siregar
Teuku Rizky Muhammad
Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan
 
Mantan anggota Bastian Bintang Simbolon

 

CJR (sebelumnya ditulis atau bernama Coboy Junior) adalah sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada 23 Juli 2011 oleh Patrick Effendy. Grup musik ini beranggotakan 3 orang yaitu Aldi,Kiki dan Iqbaal (dahulunya 4 orang, Bastian Bintang Simbolon keluar pada tanggal 23 Februari 2014).

 

Anggota CJR

Di bawah ini adalah data pribadi para anggota CJR.

Nama panggilan Nama lengkap Tempat Tanggal lahir Posisi Keterangan lain
Aldi Alvaro Maldini Siregar Jakarta 14 April 2000 Member termuda, vokalis, penari Pemeran Musikal Laskar Pelangi, 42 besar Idola Cilik Musim Ketiga, Coboy Junior The Movie, Comic 8
Iqbaal Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan Surabaya, Jawa Timur 28 Desember 1999 Vokalis utama, penari Pemeran Musikal Laskar Pelangi, 5 Elang, Jakarta Hati: Hadiah, Coboy Junior The Movie, Comic 8.
Rizky Teuku Rizky Muhammad Jakarta 4 Januari 1998 Pemimpin, vokalis utama, penari Juara 1 AFI Junior 2008, Pemain Musikal Laskar Pelangi, 5 Elang, Juara 1 Asia Choir Games kategori Youth Jazz, Juara 1 lomba nyanyi solo Purwacaraka, Jakarta Hati: Hadiah, Coboy Junior The Movie, Comic 8.

 

Lagu dari CJR (sebelumnya ditulis atau bernama Coboy Junior)

Album

Tahun Judul album Daftar lagu Cover
2013 CJR
  • “Kamu”
  • “#eeeaa”
  • “Terhebat”
  • “Satu Senyuman (Feat. Boyz II Boys)”
  • “Mama”
  • “Kenapa Mengapa”
  • “Demam Unyu-Unyu”
  • “Fight (Feat. Super K)”
Coboy jr-Ungu.jpg

Sinetron

  1. Coboy Junior: Hanya Kamu (2012)
  2. Coboy Junior: Hanya Kamu #eeeaa 2 (2013)

Filmografi

Tour

  1. CJR GENERATION 2013 (2013)

Music video

  1. Kamu
  2. Terhebat (Ost. Paddle Pop Begins 2)
  3. Kenapa Mengapa
  4. Fight
  5. Pelangi Dan Mimpi
  6. Life is Bubble Gum

Penghargaan

  • Indonesia Kids’ Choice Awards 2012 untuk kategori Boyband Favorit
  • Insert Awards 2012 untuk kategori Rissing Star of the Year
  • Inbox Awards 2012 untuk kategori Penyanyi Cilik Paling Inbox
  • 100% Ampuh Awards 2013 untuk kategori 100% Unyu
  • Dahsyatnya Awards 2013 untuk kategori Artis Cilik Terdahsyat
  • SCTV Music Awards 2013 untuk kategori Boyband Paling Ngetop
  • Indonesia Kids’ Choice Awards 2013 untuk kategori Bintang Cilik Favorit
  • The Most Playful Artist versi Indonesia Kids’ Choice Awards 2013
  • Anugrah Musik Indonesia 2013 untuk kategori Karya Produksi Group Vokal (Lagu: #eeeaa / Produksi: Seven Music)
  • Anugrah Musik Indonesia 2013 untuk kategori Duo/Group Lagu Anak-Anak
  • Top Song of the Day (Lagu: Kamu) versi TOPOP MNCTV 2013
  • Inbox Awards 2013 untuk kategori Boyband Paling Inbox
  • Inbox Awards 2013 untuk kategori Lagu Paling Inbox (Lagu: Terhebat)
  • Bintang Paling Berkilau 2013 versi Tabloit Bintang
  • SCTV Awards 2013 untuk kategori Boyband / Girlband
  • Musisi Indonesia Terpopuler di 2013 versi Google Trends

 

Mobilitas Sosial

Mobilitas Sosial

Pengertian mobilitas sosial :
perpindahan status seseorang atau kelompok dari satu kedudukan ke kedudukan lain.

Bentuk-bentuk mobilitas sosial :

1. Mobilitas sosial horizontal : perpindahan status pada lapisan yang sama atau sederajat.
Contoh : Pak Fajar, yang sebelumnya mengajar di SMK, sekarang mengajar di SMA.

2. Mobilitas sosial vertikal : perpindahan status pada lapisan yang berbeda atau tidak sederajat.
a. Vertikal naik
Contoh : Ketika masih remaja, para perwira tinggi TNI adalah taruna Akademi Militer.

b. Vertikal turun
Contoh : Seorang pengusaha yang pada awalnya sukses kemudian bangkrut.

Vertikal naik-turun
Contoh :
Seorang anggota TNI yang sangat berprestasi berhasil mencapai pangkat perwira tinggi di kesatuannya, namun ia harus pensiun karena faktor usia.

Bentuk mobilitas sosial terkait dengan generasi :

1. Mobilitas intragenerasi : mobilitas yang terjadi dalam satu generasi.
Mobilitas intragenerasi bisa digunakan untuk:
a. satugenerasi dalam keluarga (kakak dan adik)
b. satu angkatan

Contoh :
Kakak dokter, adiknya guru. (Mobilitas intragenerasi vertikal turun) => satu generasi dalam keluarga
Mantan pejuang menjadi pengusaha. (Mobilitas intragenerasi vertikal naik) => satu angkatan

2. Mobilitas antargenerasi : mobilitas yang terjadi pada dua generasi atau lebih.
Contoh : Ayah dokter, anaknya dokter. (Mobilitas antargenerasi horizontal)

Mobilitas geografis : perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain.
Contoh : urbanisasi dan transmigrasi.

Faktor pendorong mobilitas sosial :
a. perubahan kondisi sosial
b. ekspansi teritorial (perluasan daerah)
c. pembagian kerja
d. situasi politik

Faktor penghambat mobilitas sosial :
a. tingkat pendidikan yang rendah
b. sudah puas dengan apa yang dimiliki
c. diskriminasi kelas
d. kemiskinan

Cara mobilitas sosial :
a. perubahan standar hidup
b. perubahan tempat tinggal
c. perubahan tingkah laku
d. perubahan nama
e. pernikahan
f. bergabung dengan asosiasi tertentu

Contoh cara mobilitas sosial dengan perubahan tempat tinggal:
Keluarga A sebelumnya tinggal di kampung kemudian pindah ke perumahan elit.

Saluran mobilitas sosial vertikal naik :
a. organisasi politik
b. organisasi ekonomi
c. perkawinan
d. organisasi keagamaan
e. organisasi pendidikan
f. angkatan bersenjata

Proses mobilitas sosial seorang individu atau kelompok melalui saluran-saluran dalam masyarakat dinamakan sirkulasi sosial.

Contoh sirkulasi sosial melalui organisasi politik :
Ahmad Heryawan adalah kader Partai Keadilan Sejahtera. Ia menjadi gubernur Jawa Barat dengan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera.

Lembaga pendidikan merupakan elevator sosial karena lembaga pendidikan dapat mengantarkan seseorang ke lapisan sosial atas, tahap demi tahap.
Penjelasannya: seseorang yang hanya lulusan SD/SMP/SMA tentu akan mendapatkan peluang pekerjaan yang berbeda (dan gaji yang tentu juga berbeda) dengan yang lulusan S1.

Akibat mobilitas sosial :
a. Konflik
b. Penyesuaian

Contoh :
Bila terjadi persaingan untuk merebutkan posisi tinggi dalam perusahaan, pihak yang gagal mungkin tidak suka, kemudian konflik dengan pihak yang berhasil. Atau pihak yang gagal menerima kegagalan dan menyesuaikan diri dengan pihak yang berhasil.

BAB I Kelas X : SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI HUBUNGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI
HUBUNGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

Standar Kompetensi :
Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
Indikator :
Ø Menjelaskan definisi sosiologi sebagai ilmu dan metode
Ø Mengemukakan konsep-konsep tentang realitas sosial budaya
Ø Menyimpulkan hubungan antara berbagai konsep tentang realitas sosial
Ø Mengidentifikasi data sosiologis tentang realitas sosial masyarakat
A. DEFINISI SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE
1. LATAR BELAKANG LAHIRNYA SOSIOLOGI
Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dari ilmu-ilmu sosial yang ada. Semua ilmu pengetahuan yang kita ketahui selama ini, pernah menjadi bagian dari filsafat yang merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan. Filsafat pada masa itu mencakup pula segala usaha pemikiran mengenai masyarakat. Dengan makin berkembangnya zaman serta tumbuhnya peradaban manusia, berbagai ilmu pengetahuan yang semula tergabung dalam filsafat mulai memisahkan diri. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan mengejar tujuan masing-masing.
Astronomi dan fisika merupakan ilmu yang pertama kali memisahkan diri dari filsafat. Kemudian diikuti oleh ilmu kimia, biologi dan geologi. Pada abad ke -19, dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu psikologi dan sosiologi. Dengan demikian, timbullah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Di dalam proses pertumbuhannya, sosiologi dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu kemasyarakatan lainnya seperti ekonomi dan sejarah.
Sosiologi yang merupakan pemikiran terhadap masyarakat lambat laun menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Banyak usaha baik bersifat ilmiah maupun non ilmiah yang membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Faktor pendorong utama munculnya sosiologi adalah meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.
Di Amerika Serikat, sosiologi dihubungkan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan keadaan-keadaan sosial manusia. Selain itu, sebagai pendorong untuk menyelesaikan persoalan yang ditimbulkan oleh kejahatan, pelacuran, pengangguran, kemiskinan, konflik, peperangan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Banyak ahli sepakat bahwa faktor yang melatarbelakangi kelahiran sosiologi adalah karena adanya krisis yang terjadi di dalam masyarakat. Menurut Peter L. Berger pemikiran lahirnya sosiologi berkembang pada saat masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap sebagai hal yang memang sudah seharusnya demikian, benar dan nyata.
Peristiwa apa sajakah yang oleh pakar mengenai masyarakat diaggap sebagai ancaman terhadap hal-hal yang pada zaman mereka telah diterima sebagai kenyataan maupun kebenaran? Menurut Berger, salah satu ancaman tersebut adalah munculnya disintegrasi masyarakat pada abad pertengahan.
L. Laeyendecker mengatakan lahirnya sosiologi adalah akibat adanya serangkaian perubahan jangka panjang yang melanda Eropa Barat. Proses perubahan yang teridentifikasi oleh L. Laeyendecker diantaranya adalah:
1. Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad 15
2. Perubahan sosial politik di Eropa
3. Lahirnya ilmu Pengetahuan dan teknologi modern
4. Meningkatnya individualisme
5. Berkembang kepercayaan pada diri sendiri
6. Revolusi industri abad ke 18
7. Revolusi Perancis
Pada abad ke -19 seorang filosof berkebangsaan Perancis bernama Auguste Comte, telah menulis beberapa buku. Buku tersebut berisi pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat. Dia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan mempunyai urutan tertentu berdasarkan logika. Selain itu, ia juga berpendapat bahwa setiap penelitian dilakukan melalui tahap-tahap tertentu untuk kemudian mencapai tahap akhir, yaitu ilmiah. Oleh sebab itu, Auguste Comte menyarankan agar semua penelitian terhadap masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu tentang masyarakat yang berdiri sendiri.

Berdasarkan kondisi tersebut, dapat dikatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terakhir dari perkembangan ilmu pengetahuan. Sosiologi lahir pada saat-saat terakhir perkembangan ilmu pengetahuan karena didasarkan pada kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.
Lahirnya sosiologi tercatat pada tahun 1842, tatkala Auguste Comte menerbitkan jilid terakhir dari bukunya yang berjudul Positive-Philosophy. Beberapa pandangan penting yang dikemukakan oleh Auguste Comte adalah tentang ” Hukum Kemajuan Manusia” atau ”Hukum Tiga Jenjang”. Menurut hukum ini, sejarah akan melewati tiga jenjang yang mendaki.
Pertama : Jenjang Teologi.
Pada jenjang ini manusia mencoba menjelaskan gejala di sekitarnya dengan mengacu pada hal-hal yang bersifat adikodrati.
Kedua : Jenjang Metafisika.
Pada jenjang ini manusia mengacu pada kekuatan-kekuatan metafisik atau abstrak.
Ketiga : Jenjang Positif
Pada jenjang ini penjelasan gejala alam ataupun sosial dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah.
Menurut P.J. Bouman, sejarah perkembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri mengalami 4 tahap perkembangan yaitu :
1. Tahap Pertama
Pemikiran sosiologi merupakan bagian dari fifsafat yang secara khusus membahas tentang masyarakat yaitu filsafat sosial
2. Tahap Kedua
Pemikiran sosiologi dipengaruhi oleh pemikirian hukum kodrat / hukum alam yang melandasi segala gejala sosial
3. Tahap Ketiga
Sosiologi berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri tetapi masih menggunakan motode ilmu pengetahuan alam yang lain
4. Tahap ke empat
Sosiologi tidak hanya berkembang menjadi suatu ilmu mandiri kerena memiliki obyek formal yang khusus tetapi juga telah menemukan konsep-kosep sendiri serta metode yang khusus.
2. PENGERTIAN SOSIOLOGI
a. Konsep dan Definisi Sosiologi
Dalam sosiologi tokoh yang sekarang dianggap sebagai Bapak Sosiologi adalah Auguste Comte, karena ia yang pertama kali memberi nama sosiologi. Secara etimologis istilah sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu socius yang berarti kawan, sahabat, rekan, sekutu, masyarakat. Adapun logos yang berasal dari bahasa Yunani berarti ”kata” atau ”berbicara”. Sosiologi kemudian diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Dari segi isi banyak pakar sosiologi yang mengemukakan definisi sosiologi diantaranya adalah:
a) Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir dan merasakan yang mengendalikan individu.
b) Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berusaha memahami tindakan sosial melalui penafsiran agar memperoleh suatu penjelasan kausal mengenai tujuan serta akibatnya.
c) Paul B. Harton dan Chester L. Hunt
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan kelompok manusia dan hasil dari kehidupan kelompok itu.
d) P.J. Bouman
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajarai kehidupan kelompok manusia dan hubungan kelompok.
e) Peter L. Berger
Sosiologi bertujuan memahami masyarakat sehingga daya tarik sosiologi terletak pada kenyataan yang memungkinkan kita untuk memperoleh gambaran lain mengenai dunia yang telah kita tempati sepanjang hidup.
f) Auguste Comte
1. Sosiologi adalah suatu ilmu yang bertujuan untuk mengetahui masyarakat dan dengan pengetahuan itu seseorang dapat menjelaskan, meramal, serta mengontrol masyarakat.
2. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai mahluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama degan sesamanya yang terwujud dalam bentuk asosiasi, lembaga maupun peradaban.
g) Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok.
h) Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari :
1. Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial, seperti pengaruh iklim terhadap watak manusia, dan pengaruh kesuburan tanah terhadap pola migrasi penduduk.
2. Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat.
3. Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara berbagai gejala sosial, seperti antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan gerakan masyarakat dengan politik.
i) William F. Ogburn & Meyer F. Nimkoff
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
j) Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial dan lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh ekonomi terhadap politik, agama terhadap ekonomi, atau hukum terhadap agama.
b. Hakikat Sosiologi
Apabila sosiologi ditelaah dari sudut hakikatnya, akan dapat membantu memberikan gambaran untuk menetapkan ilmu pengetahuan macam apakah sosiologi itu.

Hakikat sosiologi adalah :
1. Sosiologi adalah suatu ilmu sosial karena mempelajari tentang fenomena sosial yang ada dalam masyarakat. Selain itu, sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal usul pertumbuhannya, serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotanya.
2. Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif, melainkan suatu disiplin ilmu yang kategoris. Artinya, sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini, bukan mengenai apa yang seharusnya terjadi. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti memberikan petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama.
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni ( pure science ). Pure science adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak serta hanya untuk mempertinggi mutu. Tujuan sosiologi adalah untuk mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang masyarakat dan bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut terhadap masyarakat.
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkret. Artinya, yang diperhatikan dalam sosiologi adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat.
5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum umum dari interaksi antarmanusia.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris dan rasional dilihat dari metode yang digunakan, artinya sosiologi didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum. Artinya, sosiologi mempelajari gejala yang umum dan selalu ada pada setiap interaksi manusia.
c. Ciri-ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Setelah kita membicarakan tentang hakikat dan sejarah perkembangan sosiologi, pertanyaan yang akan muncul kemudian adalah apakah sosiologi itu benar-benar merupakan suatu ilmu pengetahuan ?
Ilmu pengetahuan (science) adalah pengetahuan (knowlegde) yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran serta selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya. Perumusan tersebut masihlah sangat jauh dari kesempurnaan. Namun, yang terpenting adalah bahwa perumusan tersebut telah mencakup beberapa unsur pokok yang tergabung dalam suatu kebulatan. Unsur-unsur pokok tersebut, antara lain pengetahuan, tersusun secara sistematis, menggunakan pemikiran dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Sebagai ilmu sosial yang obyeknya masyarakat, sosiologi mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut :
1. Sosiologi bersifat empiris, karena didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial, dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan.
3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Kemudian diperbaiki, diperluas serta diperdalam.
4. Sosiologi bersifat non-etis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya fakta tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya
d. Objek Kajian Sosiologi
Hal-hal apa saja yang menjadi objek kajian Sosiologi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita kembali pada pendapat-pendapat di bawah ini:
a) Emile Durkheim
Berpendapat bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial, yaitu cara bertidak, berfikir dan berperasaan yang berada di luar individu serta mempunyai kekuatan mengendalikan individu.
Contoh :
• Pembagian kerja masyarakat dalam wujud spesialisasi merupakan wujud dari fakta sosial
• Dalam proses pendidikan anak, ia diwajibkan makan, minum, tidur pada waktu-waktu tertentu, taat beribadah, menjaga kebersihan dan ketenangan, tenggang rasa terhadap orang lain, menghormati tradisi atau adat kebiasaan atau yang lainnya.
b) Max Weber
Menurut Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial.
Suatu tindakan dapat disebut sebagai tindakan sosial apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain
Contoh :
§ Menyanyi di kamar mandi untuk menghibur diri sendiri tidak dianggap sebagai tindakan sosial tetapi menyayi di kamar mandi dengan maksud menarik perhatian orang lain dapat disebut tindakan sosial karena sudah berorientasi pada perilaku orang lain.
§ Bunuh diri yang terjadi karena tidak dapat lagi menahan penderitaan yang disebabkan suatu penyakit menahun atau karena gangguan jiwa bukan merupakan tindakan sosial tetapi bunuh diri untuk menghukum suami yang berselingkuh atau karena terdorong rasa malu setelah melakukan kesalahan-kesalahan merupakan tidakan social.
c) Peter L. Berger
Menurut Peter L. Berger Sosiologi bertujuan memahami masyarakat. Tujuan ini bersifat teoritis yaitu memahami semata-mata dengan mengikuti aturan-aturan ilmiahnya dan pembuktian secara ilmiah, oyektif, mengendalikan prasangka pribadi, mengamati secara jeli dengan menghindari penilaian normatif.
Dalam proses pengungkapan realitas sosial sosiolog harus bisa menyingkap berbagai tabir dan megungkapkan tiap helai tabir suatu realitas yang tidak terduga.
d) C. Wright Mills
C. Wright Mills berpendapat bahwa untuk dapat memahami apa yang terjadi di dunia maupun yang ada di dalam diri manusia maka kita memerlukan “Sociological Imagiation” (khayalan sosiologis). Dengan khayalan sosiologis itu maka kita dapat memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi dan hubungan antara keduanya yang menjadi obyek pemahaman Sosiologi.
e) Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto berpendapat bahwa obyek pemahama Sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antara maunsia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa obyek studi sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti hubungan antar manusia dan proses sebab-akibat yang timbul dari hubungan tersebut.
Sosiologi juga dapat dikaji dengan perspektif lingkungan. Dalam perspektif tersebut, secara kolektif dapat dikategorikan dalam tiga tahapan studi sosiologi, yaitu sifat dasar dan perkembangan manusia, interaksi manusia dan hubungannya, serta penyesuaian secara bersama dengan lingkungan. Jadi, dalam sosiologi juga terdapat kajian tentang ekologi manusia.
e. Beberapa Cabang Sosiologi
1) Sosiologi Agama
2) Sosiologi Islam.
3) Sosiologi Industri
4) Sosiologi Kriminalitas
5) Sosiologi Korupsi
6) Sosiologi Organisasi
7) Sosiologi Perdesaan
8) Sosiologi Perkotaan
9) Sosiologi Hukum
10) Sosiologi Pendidikan
11) Sosiologi Politik
12) Sosiologi Keluarga
13) Sosiologi Ekonomi
14) Sosiologi Sastra
15) Sosiologi Kedokteran
16) Sosiologi Komunikasi
dan masih banyak cabang sosiologi lainnya.
f. Manfaat Mempelajari Sosiologi
Beberapa manfaat mempelajari sosiologi adalah :
1. Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok atau masyarakat.
2. Sosiologi membantu untuk mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat. Selain itu, dapat melihat ”dunia” atau ”budaya” lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
3. Dengan bantuan sosiologi, kita akan makin memahami pula norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain. Selain itu, kita mampu memahami perbedaan-perbedaan yang ada tanpa menjadikan alasan untuk timbulnya konflik di antara anggota masyarakat yang berbeda.
4. Sebagai generasi penerus, dengan mempelajari sosiologi kita akan lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks dewasa ini. Selain itu, kita akan mampu bersikap dan bertindak tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari.
B. KONSEP-KONSEP MENDASAR DALAM METODOLOGI SOSIOLOGI
Anda sudah mengetahui bahwa setiap ilmu mempunyai definisi. Antara satu defiisi dengan definisi yang lain terdapat perbedaan, walaupun di sana-sini masih terlihat ada hubungannya. Adanya defiisi setiap ilmu menunjukkan bagaiamana hubungannya dengan ilmu lain tetapi yang utama adalah menunjukkan obyek dari ilmu tersebut.
Contoh :
a) Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat. Dari definisi itu dapat mengetahui bahwa obyek sosiologi adalah masyarakat.
b) Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia berarti obyek kajian antropologi adalah manusia dan hasil-hasil kebudayaannya.
Bagaimanakah ilmu tersebut mengkaji obyeknya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dikembangkanlah konsep-konsep mendasar dalam metodologi Sosiologi.
1. KONSEP
Konsep adalah pengertian yang menunjuk pada sesuatu dan dapat berbentuk kata, nama, pernyataan maupun simbol.
Konsep dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
a. Konsep berdasarkan pandangan masyarakat (amic view)
b. Konsep berdasarkan pandangan dari ilmu yang dilatarbelakangi teori dan norma-norma ilmiah (ethic view)
Contoh :
Kata sosial: menurut konsepyang ada dalam masyarakat kata social menunjuk pada sifat yang dimiliki oleh seseorang yang suka menolong orang lain tanpa pamrih. Sedangkan menurut pandangan ilmuwan kata sosial sering disamakan dengan kata masyarakat atau teman dalam arti yang luas.
Fungsi Konsep : untuk membantu seseorang memahami obyek-obyek yang akan dikaji oleh peneliti.
Misalnya : Sosiologi yang mengkaji masyarakat, memiliki konsep-konsep tentang masyarakat, interaksi sosial, institusi, pranata dan sebagainya.
Konsep dasar adalah suatu gagasan umum yang biasanya dirumuskan dalam suatu tindakan maupun hubungan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama.
Sosiologi mempunyai beberapa konsep yang umumnya bisa diterapkan pada ilmu-ilmu sosial dan dapat memberikan gambaran kepada kita tentang pokok pembahasan ilmu tersebut.
Konsep-konsep dasar itu antara lain:
a) Interaksi dan kerja sama
Manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi, berhubungan atau bergaul dengan sesamanya sejak dilahirkan. Interaksi ini merupakan hubungan timbal balik antarindividu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
Manusia dalam kelompok sering bersepakat untuk kerjasama melakukan pekerjaan bersama untuk memecahkan masalah dan menuntut kompromi atas keinginan pribadi demi kepentingan kelompok maupun untuk kepentingan pembagian kerja dalam kelompok.
b) Interdependensi
Manusia tidak bisa hidup sendirian secara layak dan selalu bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Saling ketergantungan ini terjadi pada individu, keluarga, kelompok, negara, bahkan sampai pada tingkat internasional.
c) Kesinambungan (Continuity) dan Perubahan (Change)
Berbagai adat istiadat dan tradisi dalam masyarakat selalu diwariskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya, meskipun ada perubahan, adat istiadat dan tradisi itu diteruskan secara berkesinambungan.
Individu, kelompok masyarakatpun berubah termasuk pula kelompok masyarakat sesuai dengan perjalanan waktu akibat pengaruh politik, ekonomi , sosial , perkembangan iptek dan sebagainya.
d) Keragaman, Kesamaan dan Perbedaan
Semakin besar suatu masyarakat maka semakin besar keanekaragaman masyarakat tersebut, baik dari segi agama, adat istiadat, pendidikan, kekayaan, ras suku bangsa dan sebagainya.
Meskipun ada keanekaragaman, namun ada pula kesamaan dalam masyarakat seperti misalnya membentuk Negara dan bangsa karena ada kehendak bersama untuk hidup bersatu sehingga terdapat integrasi bangsa. Perbedaan yang terdapat dalam masyarakat dalam wujud perbedaan status sosial, peranan, hak dan kewajiban.
e) Konflik dan Konsesus
Kehidupan bermasyarakat sering menghasilkan persaingan dan konflik akibat terbatasnya sumber-sumber daya, benturan tujuan, nilai dan kepentingan , baik bersifat individu, antara individu dengan individu , individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.
Konsensus dapat menghindari dan mengatasi konflik karena terjalin kerjasama menegakkan tertib hidup bermasyarakat dalam wujud dialog, diskusi, perundingan, saling menolong dan pengorbanan demi untuk kepentingan umum.
f) Evolusi dan adaptasi
Evolusi adalah perubahan yang berlangsung secara lambat dan dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga orang tak menyadari adanya proses perubahan itu.
g) Pola
Yaitu suatu corak, model atau bentuk yang sama yang ditiru dan selalu diulang-ulang. Ssemula orang berjalan kaki, kemudian berganti alat transportasi sepeda, sepeda motor dan membeli mobil , sejalan dengan peningkatan penghasialan. Anggota masyarakat lain cenderung meniru sikap demikian sehingga terbentuklah pola.
h) Tempat (Lokasi)
Tiap benda mati maupun makhluk hidup baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak membutuhkan tempat atau ruang. Tiap peristiwa alam, peristiwa sosial, peristiwa sejarah tidak hanya terjadi dalam waktu tetapi juga dalam ruang tertentu.
i) Kekuasaan dan Wewenang
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang membuat orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki orang tersebut.
Wewenang (otoritas) adalah kekuasaan yang disahkan oleh masyarakat. Wewenang (otoritas) didasarkan pada rasa hormat dan kepatuhan yang diberikan kepada seseorang karena mereka memegang suatu jabatan resmi dan mereka diakui memiliki kemampuan dan kualitas pribadi dalam melakukan tugas.
j) Nilai dan Kepercayaan (value and believe)
Nilai adalah suatu yang baik, yang dimiliki, diraih dan dicapai seseorang berdasarkan pertimbangan hati nurani manusia dan bersifat universal.
k) Keadilan dan Pemerataan
Keadilan adalah keadaan yang tercapai karena orang memberikan hak kepada yang berhak mendapatkannya.
l) Sebab akibat
Penebangan hutan mengakibatkan erosi. Erosi mengakibatkan banjir. Banjir membawa kerusakan dan penyebaran kuman penyakit. Kuman penyakit menyebabkan wabah penyakit dan setereusnya.
2. METODE
Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang artinya cara atau jalan. Sesuai dengan perkembangan ilmiahnya arti kata ini mengalami perluasan menjadi cara-cara kerja, yaitu cara-cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran sebuah ilmu.
Metode ilmiah dari suatu cabang ilmu pengetahuan adalah semua cara yang dapat digunakan dalam ilmu tersebut untuk mencapai suatu kesatuan pengetahuan. Tanpa metode ilmiah, suatu ilmu pengetahuan bukanlah ilmu. Pengetahuan tersebut hanyalah suatu himpunan pengetahuan mengenai berbagai gejala alam atau masyarakat, tanpa adanya kesadaran mengenai hubungan antara gejala-gejala yang ada.

Kesatuan pengetahuan itu dapat dicapai para ahli dalam ilmu yang bersangkutan melalui tiga tingkat:
1. Pengumpulan fakta.
Aktifitas pengumpulan fakta terdiri atas berbagai metode observasi, mencatat, mengolah dan mendeskripsikan fakta-fakta yang terjadi dalam suatu masyarakat yang hidup. Dalam sosiologi dan antropologi budaya atau sosial, pengumpulan fakta dilakukan terhadap kejadian atau gejala masyarakat dan kebudayaannya untuk diolah secara ilmiah.
2. Penentuan ciri-ciri umum dan sistem.
Penentuan ciri-ciri umum dan sistem merupakan suatu tahap dalam cara berpikir ilmiah. Penentuan ciri-ciri umum dan sistem yang digunakan untuk menganalisis fakta-fakta yang telah terkumpul dalam suatu penelitian. Pada tahap ini digunakan metode-metode untuk mencari ciri-ciri yang sama dan umum di antara beragam fakta yang terdapat dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan umat manusia. Proses berpikir pada tahap ini berlangsung secara induktif, yaitu dari pengalaman tentang peristiwa-peristiwa dan fakta-fakta yang nyata ke konsep-konsep mengenai ciri-ciri umum yang lebih abstrak.
3. Verifikasi.
Metode-metode dalam verifikasi dilakukan, antara lain terhadap kenyataan alam atau dalam masyarakat yang hidup, kaidah-kaidah yang bertujuan memperkuat suatu pengertian yang telah ada. Dalam melakukan pengujian, proses berpikirnya dilakukan secara deduktif, yaitu dari perumusan umum ke fakta-fakta yang ada.
Dalam upaya mempelajari obyeknya, yakni masyarakat, sosiologi mempunyai cara kerja atau metode. Beberapa metode yang digunakan oleh sosiologi adalah sebagai berikut :
a) Metode Kualitatif.
Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan tersebut terdapat dengan nyata dalam masyarakat. Metode yang termasuk dalam metode ini adalah sebagai berikut :
1) Metode Historis, yakni menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
2) Metode komparatif, yakni membandingkan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya.
3) Metode Kombinasi historis komparatif.
4) Metode studi kasus (case study), yakni digunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa-peristiwa tertentu untuk mendapatkan garis-garis pokok dari peristiwa tersebut.
5) Metode observasi, yakni digunakan untuk memperoleh data yang terdapat pada kehidupan masyarakat secara langsung, baik melalui teknik wawancara (interview) maupun melalui kuesioner (angket).
6) Metode fungsionalisme, digunakan untuk meneliti fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat
7) Metode empiris dan rasionalistis, digunakan dengan dilandasi oleh keadaan yang nyata di dalam masyarakat melaui pemikiran logis untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan
b) Metode Kuantitatif.
Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Dengan demikian, gejala-gejala yang ditelitinya dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, tabel dan formula-formula yang semuanya itu menggunakan ilmu pasti.
Metode yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode statistik. Metode statistik bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara matematis. Metode statistik dikenal dengan teknik sosiometri.
Dilihat dari proses cara berfikirnya metode dibedakan menjadi :
1. Metode induktif : mempeljari suatu gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku umum.
2. Metode deduktif : digunakan untuk mengumpulkan suatu keadaan yang dianggap berlaku umum untuk mendapatkan kaidah yang berlaku secara khusus.
Metode-metode tersebut bersifat saling melengkapi. Para ahli sosiologi sering menggunakan lebih dari satu metode untuk menyelidiki obyeknya.
Manfaat metodologi penelitian :
1. untuk menyusun laporan / karya ilmiah baik dalam bentuk paper, skripsi, thesis maupun disertasi.
2. mengetahui arti pentingnya riset, sehingga keputusan yang dibuat dapat dipikirkan dan diatur dengan sebaik-baiknya.
3. untuk menilai hasil-hasil penelitian yang sudah atau untuk mengukur sampai seberapa jauh hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
C. REALITAS SOSIAL MASYARAKAT
Yang dimaksud dengan realitas sosial adalah kenyataan-kenyataan yang dapat kita lihat dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai akibat dari keinginan manusia untuk bersatu dengan manusia lainnya.
Contoh :
a. Hubungan sosial yang dilandasi oleh adanya kepentingan yang sama maka akan melahirkan perkumpulan atau asosiasi.
b. Hubungan sosial yang dilandasai dengan adanya kesamaan minat, kepentingan dan perhatian akan melahirkan persahabatan.
c. Hubungan sosial didasarkan hubungan darah dan perkawinan akan menghasilkan keluarga dan kelompok kekerabatan.
d. Hubungan sosisal yang didasarkan tempat tinggal yang berdekatan akan terwujud dalam bentuk ketetanggaan dan sebagainya.
1. BENTUK-BENTUK REALITAS SOSIAL
1) KELUARGA
Dalam arti sempit keluarga adalah kesatuan sosial terkecil yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak mereka (termasuk anak tiri dan anak angkat)
Dalam arti luas keluarga adalah kelompok orang-orang yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, darah atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga, saling berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain melaui peranannya masing-masing sebagai anggota keluarga, mempertahankan kebudayaan yang berlaku umum dan menciptakan kebudayaan sendiri.
Ciri-ciri keluarga :
1. Terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah dan adopsi.
2. Hidup bersama dalam satu rumah, membentuk rumah tangga.
3. merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi sesuai peranannya masing-masing.
4. Mempertahankan satu kebudayaan bersama.
Keluarga dibedakan menjadi :
a. Keluarga inti (Nuclear Family) : keluarga yang terdiri ayah , ibu dan anak-anaknya yang belum menikah.
b. Keluarga luas (Extended Family) : keluarga yang terdiri dari kakek, nenek, ayah, ibu, anak-anak dan semua cucu yang tinggal dalam satu rumah.
2) KEKERABATAN
Kekerabatan adalah kesatuan sosial yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan keturunan atau hubungan darah. Hubungan kekerabatan terbentuk berdasarkan keturunan dan perkawinan.

Dalam sistem kekerabatan dikenal seperangkat istilah kekerabatan yang dihubungkan dengan seperangkat pola-pola perilaku dan sikap tertentu yang dihubungkan dengan adat istiadat setempat.
Sistem kekerabatan yang berlaku adalah :
1. Bilateral atau parental
Kekerabatan bilateral disebut juga kekerabatan parental (parent : orang tua). Kekerabatan ini menarik garis keturunan dari ayah dan ibu. Sehingga ego memppunyai dua orang kakek dan dua orang nenek baik dari ayah maupun dari ibu. Kekerabatan ini dimiliki oleh suku bangsa : Jawa, Sunda, Bugis, Makasar, namun pada umumnya kekerabatan bilateral ini hampir terdapat di seluruh suku bangsa di Indonesia.
2. Ulinileal atau Unilateral
Kekerabatan unilateral menarik keturunan hanya dari satu pihak, ayah saja atau ibu saja. Jika garis keturunan dari pihak ayah saja disebut Patrilineal (pater = ayah) jika garis keturunan ditarik dari ibu saja disebut Matrilineal (mater = ibu).
Suku bangsa di Indonesia yang menganut prinsip patrilineal contohnya suku bangsa Batak, Ambon, Bali, Asmat, Sawu dan Dani. Di Indonesia suku bangsa yang menganut prinsip matrilineal yaitu suku bangsa Minangkabau.
3. Ambilineal
Sistem Kekerabatan menarik garis keturunan untuk sebagian orang dalam masyarakat melalui pihak ayah dan sebagian dari pihak ibu. Yang menganut sistem Kekerabatan ini misalnya suku bangsa Dayak.
3) PERKUMPULAN / ASOSIASI
Adalah kesatuan sosial yang dilandasai oleh adanya kesamaan kepentingan. Secara sosiologis perkumpulan disebut dengan Scondary Group dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Hubungan antar anggota secara tidak langsung dan renggang / tidak kuat
b. Kurang saling mengenal antar anggota
c. Hubungan didasarkan pada satu tujuan
d. Bersifat sementara
e. Hubungan bersifat formal dengan aturan-aturan yang ketat
f. Tertutup untuk hal-hal yang bersifat pribadi dan rahasia
g. Keterlibatan anggota hanya sebagian saja
Contoh : KNIP, HMI, IKADIN, KADIN, PSSI, GMNI, GP ANSOR dll.
4) KETETANGGAAN
Adalah kesatuan sosial yang terdiri dari atas orang-orang yang tempat tinggalnya berdekatan. Pada masyarakat Indonesia hubungan ketetanggan sangat berperan dalam kehidupan bersama, terutama di pedesaan , hal ini bisa dibuktikan dengan adanya rasa tolong menolong tanpa pamrih bahkan jika terjadi percekcokan antara suami dengan istri dalam rumah tangga maka tetanggalah yang menengahi
5) PERSAHABATAN / PERTEMANAN
Adalah pengelompokan sosial yang melibatkan orang-orang yang berhubungan relatif akrab satu sama lain atas dasar seringnya bertemu dan adanya kesamaan minat / perhatian dan kepentingan, bukan atas dasar hubungan darah, ketetanggaan dan bukan pula atas dasar cinta asmara.
6) SAINGAN DAN LAWAN / MUSUH
Saingan adalah orang-orang yang terlibat perebutan sesuatu yang jumlahnya terbatas, tanpa disertai benturan-benturan dan pertentangan maupun usaha saling menjatuhkan.
Lawan / musuh adalah orang-orang yang terlibat dalam benturan-benturan yang disertai usaha untuk saling menjatuhkan.
7) MASYARAKAT
a. Ralph Linton: masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka dapat mengorganisasi dirinya sebagai kesatuan dengan batas-batas tertentu.
b. M.J. Herskovits: masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu tata cara hidup tertentu.
c. Koentjaraningrat: masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa identitas bersama.
d. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Berdasarkan definisi di atas dapat dilihat bahwa masyarakat terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :
1. berupa kelompok manusia yang relatif permanen
2. berinteraksi secara permanen
3. menganut dan menjunjung suatu sistem nilai dan kebudayaan
4. self-supporting
8) SUKU BANGSA
Adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya oleh masyarakat, mempunyai ciri-ciri yang paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul, tempat asal serta kebudayaan.
Koentjaraningrat mengatakan bahwa suku bangsa adalah sekelompok manusia yang terkait oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas tersebut sering kali dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Contoh : di Pulau Jawa terdapat suku bangsa yang mendiami, diantaranya: suku bangsa Jawa, Sunda, Betawi, Madura, Tengger, Badui, Bawean, Samin, Etnis pendatang dari Cina dll
Selain perbedaan identitas, suku-suku bangsa juga mempunyai beberapa kesamaan antara lain:
a. Kesamaan asal-usul nenek moyang
b. Kesamaan ciri-ciri fisik
c. Kesamaan sistem religi dan kepercayaan
d. Kesamaan kebiasaan / adat –istiadat / budaya
Secara Antropologis suku bangsa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Sifat-sifat tubuh yang sama
b. Warna kulit yang sama
c. Tempat tinggal yang sama
d. Cara penghidupan yang sama
9) BADAN INTERNASIONAL
Wadah kerja sama antara beberapa negara mengenai segi kehidupan sosial budaya tertentu diwujudkan dalam bentuk badan Internasional, karena setiap negara tidak mungkin mengasingkan diri dalam perkembangan dunia yang telah mengalami globalisasi.
Setiap negara perlu menjalin kerja sama dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan cita-cita.
Contoh :
1. PBB
2. MEE
3. ASEAN
4. APEC
5. OKI
6. NATO
2. KONSEP-KONSEP TENTANG REALITAS SOSIAL BUDAYA
a. Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu dalam waktu yang cukup lama. Masyarakat merupakan organisasi manusia yang selalu berhubungan satu sama lain dan memiliki unsur-unsur pokok sebagai berikut :
a) Orang-orang dalam jumlah relatif besar yang saling berinteraksi.
b) Adanya kerja sama yang secara otomatis terjadi dalam setiap masyarakat, baik dalam skala kecil maupun skala luas.
c) Berada dalam wilayah dengan batas-batas tertentu yang merupakan wadah tempat berlangsungnya suatu tata kehidupan bersama.
d) Berlangsung dalam waktu relatif lama, serta memiliki norma sosial tertentu yang menjadi pedoman dalam sistem tata kelakuan dan hubungan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
b. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu, antara individu dan kelompok, dan antar kelompok.
c. Status dan Peran
Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat. Status merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis.
Peran merupakan pola tindakan atau perilaku dari orang yang memiliki status tertentu. Peran merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat dinamis.
Status dan peran tidak dapat dipisahkan, keduanya saling beriringan. Misalnya, status seorang sultan mengharuskan ia berperan sebagai tokoh panutan masyarakat.
d. Nilai
Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan. Pergeseran nilai akan mempengaruhi kebiasaan (folkways) dan tata kelakuan ( mores).
e. Norma
Norma merupakan wujud konkret dari nilai sosial. Norma dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar. Agar norma dipatuhi oleh semua warga masyarakat, maka norma dilengkapi dengan sanksi. Sanksi adalah alat untuk menekan atau memaksa masyarakat untuk mematuhi nilai-nilai yang telah disepakati. Ada beberapa macam norma, yaitu : norma agama, norma kebiasaan, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum.
f. Lembaga sosial
Lembaga adalah sistem hubungan sosial yang terorganisasi yang mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umum tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Lembaga merupakan suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting. Ada lima lembaga dasar yang terdapat dalam masyarakat, yaitu lembaga keluarga, lembaga keagamaan, lembaga pemerintahan, lembaga perekonomian dan lembaga pendidikan.
g. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah-tengah masyarakat. Melalui proses sosialisasi, seorang individu akan memperoleh pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai dan norma-norma yang akan membekalinya dalam proses pergaulan.
h. Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpang merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat bersumber dari beberapa hal di bawah ini, yaitu :
a. Tidak berfungsinya aparat penegak hukum.
b. Memburuknya situasi sosial budaya masyarakat.
c. Tidak berhasilnya proses pewarisan budaya.
d. Proses sosialisasi yang tidak sempurna atau tidak lengkap.
i. Pengendalian sosial
Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban agar tata hubungan antar warga masyarakat dapat berjalan secara tertib dan lancar. Untuk kepentingan ini, masyarakat menciptakan norma sebagai pedoman perilaku yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian. Usaha yang dilakukan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat disebut pengendalian sosial. Dalam pelaksanaan pengendalian sosial diperlukan beberapa perangkat, antara lain norma, lembaga atau institusi dan personil-personil penegak hukum.
j. Proses sosial
Proses sosial merupakan proses interaksi dan komunikasi antar komponen masyarakat dari waktu ke waktu hingga mewujudkan suatu perubahan.

Dalam suatu proses sosial terdapaat komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu :
a. Struktur sosial, yaitu susunan masyarakat secara komprehensif yang menyangkut individu-individu, tata nilai, organisasi sosial, dan struktur budayanya. Struktur sosial merupakan bangunan masyarakat yang abstrak dan menentukan bagaimana corak gerakan masyarakat itu menuju suatu perubahan.
b. Interaksi sosial, yaitu keseluruhan jalinan antar warga masyarakat, baik secara individu maupun secara kelompok dalam menyelenggarakan kehidupannya.
c. Struktur alam lingkungan yang meliputi letak, bentang alam, iklim, flora dan fauna. Komponen ini merupakan salah satu komponen yang turut mempengaruhi bagaimana jalannya proses sosial dalam suatu masyarakat.
k. Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya adalah perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsurnya sehingga memuncullkan suatu corak sosial budaya baru yang dianggap ideal. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya dalam suatu masyarakat adalah :
a. Perubahan lingkungan alam.
b. Perubahan situasi kependudukan.
c. Perubahan struktur sosial dan budaya.
d. Perubahan nilai dan sikap.
l. Kebudayaan
Kebudayaan adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti luas, kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini yang keberadaannya diciptakan oleh manusia.
Kebudayaan dapat berwujud :
a. Artefak.
b. Sistem aktifitas.
c. Sistem Ide atau gagasan.
Unsur kebudayaan ada lima, yaitu :
a. Cutural Universal.
b. Cultural Activities.
c. Cultural Complexes.
d. Traits.
e. Items.
Unsur kebudayaan semesta atau cultural universal ada tujuh, yaitu :
a. Sistem kesenian.
b. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup.
c. Sistem organisasi sosial.
d. Sistem religi
e. Sistem pengetahuan.
f. Sistem mata pencaharian.
g. Sistem bahasa
3. HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI KONSEP REALITAS SOSIAL BUDAYA
a. Masyarakat dan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Berbicara tentang masyarakat tentu tidak akan lepas dari konsep budaya, karena kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial oleh masyarakat. Dalam proses pergaulannya, masyarakat akanmenghasilkan budaya yang selanjutnya akan dipakai sebagai sarana penyelenggaraan kehidupan bersama. Oleh sebab itu, konsep masyarakat dan konsep kebudayaan merupakan dua hal yang senantiasa berkaitan dan membentuk suatu sistem.
b. Masyarakat dan Interaksi Sosial
Dalam kehidupannya, manusia senantiasa membutuhkan pertolongan manusia yang lain (zoon politicon). Oleh sebab itu, masyarakat selalu melakukan interaksi sosial, baik antar individu, antara individu dengan kelompok maupun antar kelompok. Jadi masyarakat dan interaksi sosial tidak dapat dipisahkan.
c. Status dan Peran
Status sosial (kedudukan) merupakan posisi seseorang di tengah-tengah masyarakat. Status dan peranan selalu berkaitan. Peranan merupakan perilaku yang diharapkan dari orang yang memiliki status tertentu, misalnya status seorang sultan mengharuskan is berperan sebagai tokoh panutan masyarakat.
d. Nilai, Norma dan Lembaga Sosial
Untuk menciptakan keteraturan dalam masyarakat dibutuhkan suatu perangkat pengaturan tertib sosial yang dinamakan pranata sosial. Dalam pranata sosial ini norma-norma dan nilai-nilai akan menjadi sebuah pedoman berperilaku dalam masyarakat. Pranata sosial ini dibuat, oleh lembaga sosial yang ada dalam masyarakat. Lembaga sosial dapat mengontrol apakah suatu norma berjalan dengan baik atau sebaliknya. Contoh, lembaga peradilan dapat memberikan sanksi pada orang yang melanggar norma hukum.
e. Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Adanya perilaku menyimpang akan mengancam keseimbangan dalam masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan pengendalian sosial. Dengan pengendalian sosial yang efektif, maka perilaku menyimpang akan mengalami penurunan. Selanjutnya, dengan menurunnya perilaku menyimpang, maka pengendalian sosial menjadi berkurang intensitasnya. Demikian terjadi terus-menerus membentuk suatu korelasi sebab akibat antara perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam suatu masyarakat.
D. DATA SOSIOLOGI TENTANG FENOMENA SOSIAL MASYARAKAT SETEMPAT
Fenomena sosial adalah gejala-gejala yang terjadi dalam masyarakat yang sifatnya luar biasa. Fenomena-fenomena sosial merupakan bentuk-bentuk kenisbian dari tata pergaulan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia. Fenomena ini dapat berupa perubahan gaya hidup, tata cara pergaulan, perubahan sistem kemasyarakatan, maupun hal-hal yang dapat memicu terjadinya masalah-masalah sosial.
Beberapa fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian dari seluruh komponen bangsa antara lain :
1. Penurunan kualitas moral (demoralisasi)
Demoralisasi berhubungan dengan rendahnya standar moral dan penetapan nilai serta norma dalam masyarakat. Beberapa indikasi terjadinya demoralisasi antara lain :
a. Kualitas dan kuantitas kriminalitas semakin meningkat.
b. Terjadinya kerusuhan yang bersifat anarkhis.
c. Konflik sosial semakin marak, baik konflik vertikal maupun horisontal.
d. Tindakan korupsi merajalela.
e. Meningkatnya jumlah pemakai dan pengedar narkoba ke kalangan masyarakat.
f. Pergaulan bebas semakin merajalela.
Beberapa penyebab demoralisasi antara lain adalah :
a. Krisis ekonomi yang berkepanjangan
b. Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sehingga mengakibatkan jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan.
c. Menurunnya kewibawaan pemerintah.
d. Meningkatnya angka kemiskinan.
e. Menurunnya kualitas aparat penegak hukum.
f. Adanya sikap-sikap negatif seperti malas, boros, tidak disiplin.
g. Keengganan memahami dan mendalami ajaran-ajaran agama.
2. Terorisme
Terorisme adalah tindakan yang membuat kerusakan-kerusakan di dalam masyarakat dengan tujuan menyebarkan rasa takut serta mengancam keselamatan publik. Tindakan ini muncul salah satunya akibat adanya rasa ketidakadilan dan pemahaman keagamaan yang sempit.
Beberapa akibat yang timbul dari tindakan terorisme antara lain :
a. Jatuhnya korban jiwa.
b. Menurunnya pendapatan sektor pariwisata.
c. Adanya rasa takut akan keselamatan jiwa (trauma)
3. Merebaknya kasus perdagangan anak
Menurut data yang diperoleh, Indonesia adalah merupakan pemasok perdagangan anak dan wanita (trafficking) terbesar di Asia Tenggara. Wanita yang dikirim sekitar 200 hingga 300 ribu pekerja seks komersial berusia 18 tahun. Kadang-kadang juga ada orang tua yang menjual anak mereka karena terhimpit masalah ekonomi.
4. Meningkatnya angka kemiskinan
Krisis ekonomi yang berkepanjangan berpengaruh pada perekonomian negara sehingga pemerintah mengambil kebijaksanaan, seperti menaikkan harga BBM.
Beberapa akibat yang timbul dari meningkatnya angka kemiskinan adalah :
a. Penurunan tingkat kesehatan masyarakat akibat kurangnya gizi.
b. Munculnya demoralisasi yang ditandai dengan meningkatnya angka kriminalitas.

Zaman Pra-Aksara

Zaman Pra-Aksara

Dahulu istilah prasejarah lebih populer untuk menjelaskan periode kehidupan manusia belum mengenal tulisan. Namun, sekarang dalam buku Sejarah Indonesiakurikulum 2013 lebih memilih praaksara. Alasannya,  manusia pada masa sebelum mengenal tulisan sudah meninggalkan sejarah dalam bentuk tradisi lisan berupa dongeng, cerita rakyat. Bangsa kita justru hidup lebih lama dalam tadisi lisan dibandingkan tradisi tulisan. Bangsa kita mengenal tulisan pada abad ke-IV masehi, yaitu sejak ditemukannya yupa dari Kerajaan Kutai.

Zaman praaksara adalah periode yang panjang sekali. Zaman praaksara akan juga  membahas evolusi bumi hingga manusia ada. Praaksara secara geologi terdiri menjadi empat periode.

Pertama, azoikum. Zaman ini diperkirakan terjadi 4,5 milyar tahun lalu, yaitu dimulai terbentuknya tata surya dan bumi.

Kedua, paleozoikum. Zaman ini diperkirakan terjadi ratusan juta tahun lalu dan dihuni kehidupan mahkluk mikroskopis dan tumbuhan konifer.

Ketiga, mesozoikum. Zaman ini diperkirakan terjadi puluhan juta tahun. Zaman ini dibagi lagi menjadi tiga periode. Periode trias, jura, kreta. Pada periode jura hewan dinosaurus muncul dan berkembang biak dalam jumlah besar. Ada beberapa teori yang menjelaskan kepunahan dinosaurus. Dinosaurus punah karena ada sejumlah meteor yang jatuh ke bumi. Diperkirakan terdapat meteor berdiameter sepuluh kilometer yang menghantam bumi.

Hal itu menimbulkan abu vulkanik yang meluas sehingga sinar matahari terhalang. Tumbuhan yang menjadi makanan hewan-hewan besar tersebut akhirnya tidak dapat berfotosintesis. Kemudian, dinosaurus dan hewan-hewan besar lainnya akhirnya mengalami kepunahan. Teori lainnya mengatakan bahwa dinosaurus tidak menghirup oksigen, tetapi karbon dioksida. Karena suhu bumi mulai hangat, sejumlah tumbuhan yang dapat berfotosintesis bermunculan. Lalu, lambat laun dinosaurus punah karena jumlah oksigen lebih banyak ketimbang karbon dioksida.

Keempat, neozoikum. Zaman ini dibagi dua, yaitu zaman tersier dan kuarter. Pada zaman kuater dibagi dua periode lagi, yaitu pleistosen dan holosen. Spesies Homo sapiens (manusia cerdas) hidup pada periode holosen.

Masa praaksara di Nusantara dibagi menjadi beberapa bagian menurut perkembangan teknologinya. Berikut ini penjelasannya:

1.Masa paleolitikum

Pada masa ini manusia masih berburu dan mengumpulkan makanan. Manusia pada masa ini masih sangat mengandalkan alam sekitar dalam memenuhi kebtuhuan hidupnya sehingga mereka masih nomaden (berpindah). Manusia pendukung budaya ini adalah Pithecanthropus Erectus dan Homo wajakensis. Jenis perkakasnya, yaitu kapak perimbas yang digunakan untuk mengorek umbi-umbian dari dalam tanah. Manusia purba yang primitif adalah Meganthropus paleojavanicusyang ditemukan oleh Von Koningswald di wilayah Sangiran (sebuah desa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah) pada tahun 1939.

2.Masa mesolitikum

Peralatan hidup pada masa ini lebih beragam, yaitu kapak gengam, alat serpih, kapak Sumatera, flakes atau alat yang terbuat dari tulang. Kehidupan masyarakatnya mulai semi nomaden. Mereka tinggal di gua-gua tau pinggir pantai. Kebudayaan gua tersebut akhirnya meninggalkan kjokkenmodinger atau sampah dapur yang merupakan timbunan kerang ribuan tahun yang telah membatu. Manusia pada zaman ini telah mengenal kepercayaan berupa penyembahan terhadap hewan tertentu yang berkekuatan magis (totemisme).

3.Masa neolitikum

Manusia pada zaman ini sudah mulai hidup menetap (sedenter) karena sudah mengenal bercocok tanam. Pendukung budaya ini adalah manusia modern atau Homo sapiens. Manusia pada zaman ini sudah mengenal api karena mereka hidup dengan sitem ladang berpindah—membuka ladang dengan membakar hutan. Peralatan mereka sudah mulai halus, yaitu kapak lonjong. Mereka juga sudah mengenal kepercayaan yang sederhana seperti kepercayaan terhadap roh nenek moyang (animisme) dan kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap keramat (dinamisme), kepercayaan terhadap segala sesuatu yang dianggap berkekuatan magis (pantheisme). Mereka juga telah mengenal perlatan dari tanah liat (gerabah). Pada masa ini juga berkembang tradisi megalitik, manusia membuat bangunan-bangunan besar untuk pemujaan kepada nenek moyang, antara lain: menhir (tugu batu), dolmen (meja batu), sarkofagus (peti batu), waruga (peti kubur batu), punden berundak.

4.Masa perundagian (logam)

Pada masa perundagian atau pertukangan telah ditemukan logam shingga peralatan terbuat dari logam. Nusantara hanya mengalami dua zaman, yaitu zaman besi dan zaman perunggu, sedangkan Eropa mengalami tiga zaman logam, yaitu ditambah zaman tembaga. Peralatan yang dibua sudah canggih. Perkakas dan benda-benda yang banyak ditemukan di Nusantara adalah yang terbuat dari perunggu. Selain membuat perkakas seperti kapak corong yang terbuat dari perunggu, mereka juga membuat genderang perunggu (nekara) untuk keperluan upacara keagamaan. Nekara Pejeng banyak ditemukan di desa Manuba, Bali. Nekara Selayar banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Pulau Sangean dekat Sumbawa, Roti, Leti, sleayar, dan di  kepualauan Kei. Di kepulauan Alor, NTT juga ditemukan nekara berukuran kecil (moko). Teknik pembuatan logam pada waktu itu dengan dua cara. Pertama, a cire perdue (lilin hilang). Kedua, bivalve (setangkup) dengan cetakan dari batu tua kayu.Namun, kebudayaan logam sebenarnya tidak asli dari kebudayaan nenek moyang kita. Kebudyaan logam itu datang dari Dongson—daerah di dekat teluk Tonkin di daerah Vietnam sekarang.

Meskipun peradaban kita tampak kelihatan tertinggal bila dibandingkan dengan Eropa, kita memiliki peradaban bahari yang dapat dibanggakan.

Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia

Jenis Jenis Manusia Purba di Indonesia dan ciri-ciri

 
Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia Dan Ciri-cirinya – Tempat Penemuannya,  Di Indonesia penelitian tentang jenis-jenis manusia purba sudah sejak abad ke-18 M, dirintis oleh seorang dokter Belanda bernama Eugene Dubois. Mula mula ia mengadakan penelitian di Sumatera Barat namun tidak membuahkan hasil, lalu ia pindah ke Pulau Jawa . Di Pulau Jawa, ia berhasil menemukan fosil manusia purba di desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891. Fosil manusia purba ia beri nama pithecanthropus erectus, yang artinya manusia kera yang berjalan tegak.
Penemuan fosil selanjutnya pada tahun 1936 oleh Weidenrich. Ia menemukan fosil tengkorak anak di Lembah
Sungai Brantas, desa Jetis, Mojokerto. Weidenrich menamakan fosilnya Pithecanthropus Robustus. Fosil sejenis juga ditemukan oleh von Koenigswald di Mojokerto, ia menyebutnya Pithecanthropus Mojokertensis.
Pada penelitian dan penggalian arkeologis antara tahun 1936–1941, von Koenigswald berhasil menemukan fosil manusia purba. Diperkirakan fosil manusia purba itu adalah manusia tertua di Indonesia yang hidup satu sampai dua juta tahun yang lalu. Oleh karena itu para ahli arkeologi menamakannya
Meganthropus Palaeojavanicus, artinya manusia raksasa tertua dari Jawa. Meganthropus Palaeojavanicus hidup sezaman dengan Pithecanthropus Mojokertensis, namun tingkat kehidupannya lebih primitif.
Selanjutnya, ditemukan fosil-fosil manusia purba Indonesia, yang tingkat kemampuannya lebih tinggi dibanding jenis Pithecanthropus, yaitu jenis Homo Sapiens (manusia yang berpikir). Jenis manusia homo sapiens yang ditemukan di Indonesia, antara lain.
Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia Dan Ciri-cirinya - Tempat Penemuannya

Gambar Ilustrasi Evolusi Manusia Purba

1. Meganthropus (Manusia Besar)
Meganthropus berasal dari dua kata. Megas artinya besar atau raksasa dan anthropus artinya manusia. Jenis manusia purba Meganthropus ditemukan oleh Van Koenigswald pada tahun 1936 di daerah Sangiran. Hasil penemuannya ini sering dikenal dengan nama Meganthropus Palaeojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa. Jenis manusia ini memiliki rahang kuat dengan badan yang tegap. Mereka diperkirakan hidup dengan cara mengumpulkan bahan makanan, terutama tumbuh-tumbuhan. Meganthropus diperkirakan hidup sekitar dua sampai satu juta tahun yang lalu sejak penelitian.

2. Pithecanthropus (Manusia Kera Berjalan Tegak)
Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia – Pithecanthropus merupakan jenis yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Hasil penemuan di Indonesia, antara lain Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, dan Pithecanthropus Soloensis. Pithecanthropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1891 di Trinil. Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Jetis dekat Mojokerto Jawa Timur oleh Von Koenigswald. Pithecanthropus Soloensis sementara itu ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo oleh Von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth. Beberapa ciri manusia Pithecanthropus, antara lain sebagai berikut.

Ciri Ciri Manusia Purba Pithecanthropus :

  • Pada tengkorak, tonjolan keningnya tebal.
  • Hidungnya lebar, dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol.
  • Tinggi sekitar 165–180 cm.
  • Pemakan tumbuhan dan daging (pemakan segalanya).
  • Memiliki rahang bawah yang kuat.
  • Memiliki tulang pipi yang tebal.
  • Tulang belakang menonjol dan tajam.
  • Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.

3. Homo
Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia – Ada dua jenis fosil homo yang ditemukan di Indonesia, yaitu Homo Wajakensis dan Homo Soloensis.
Manusi Purba Homo Wajakensis berarti manusia dari Wajak. Eugene Dubois menemukan fosil ini pada tahun 1889 di dekat Wajak, Tulungagung Jawa Timur. Homo Wajakensis diperkirakan menjadi nenek moyang dari ras Australoid yang merupakan penduduk asli Australia.
Manusia Purba Homo Soloensis adalah manusia dari Solo ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo antara tahun 1931–1934. Penemunya adalah Ter Haar dan Oppenorth. Kehidupan Homo Soloensis sudah lebih maju dengan berbagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup dari berbagai ancaman.

Ciri-ciri Manusia Purba homo :

  • muka lebar dengan hidung yang lebar;
  • mulutnya menonjol;
  • dahinya juga masih menonjol, sekalipun tidak seperti jenis Pithecanthropus;
  • bentuk fisiknya sudah seperti manusia sekarang;
  • tingginya 130–210 cm;
  • berat badan 30–150 kg;
  • hidupnya sekitar 40.000–25.000 tahun yang lalu.

Homo Soloensis dan Homo Wajakensis kemudian mengalami perkembangan. Jenis homo ini diberi nama Homo Sapiens. Homo Sapiens lebih sempurna dilihat dari cara berpikir walaupun masih sangat sederhana. Homo Sapiens berarti manusia cerdas, diperkirakan hidup 40.000 tahun yang lalu setelah penelitian. Jenis inilah yang nantinya menjadi nenek moyang bangsa Indonesia – sekian Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia.

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Kumpulan Puisi Chairil Anwar – Nama Chairil Anwar abadi bersama puisi-puisi nya yang tak lekang oleh waktu hingga saat ini. Beliau sosok penyair angkatan 45 bersama Asrul Sani dan Rivai Apin. Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sebelum pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dengan ibunya pada tahun 1940, dimana ia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis.  (*wikipedia)
"Kumpulan Puisi Chairil Anwar Lengkap"

              Selama hidupnya beliau berhasil membuat beberapa karya tulis berikut diantara karya nya tersebut:

  • Deru Campur Debu (1949)
  • Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)
  • Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin)
  • Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949″, disunting oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986)
  • Derai-derai Cemara (1998)
  • Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya Andre Gide
  • Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck

               Pusinya menyangkut berbagai tema, mulai dari Puisi Chairil anwar Tentang Cinta, Puisi Chairil Anwar Ibu,  pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.

Berikut merupakan beberapa puisi karya Chairil Anwar:
 Aku
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan akan akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

TAK SEPADAN
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros
 
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
 
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka
 
Februari 1943



Senja di Pelabuhan Kecil
Buat Sri Ayati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.

Cintaku Jauh di Pulau
Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya

Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”

Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.

Kawanku dan Aku
Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan

Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat

Siapa berkata-kata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga

Dia bertanya jam berapa?

Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti


Kepada Kawan
 

Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,

belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!

Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam
Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi
mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!

Doa
kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

Kepada Peminta-minta
Baik, baik, aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku

Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari muka
Sambil berjalan kau usap juga

Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah

Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku

Baik, baik, aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku

Cerita Buat Dien Tamaela
Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu

Beta Pattirajawane
Kikisan laut
Berdarah laut

Beta Pattirajawane
Ketika lahir dibawakan
Datu dayung sampan

Beta Pattirajawane, menjaga hutan pala
Beta api di pantai. Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama

Dalam sunyi malam ganggang menari
Menurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perawan jadi
Hidup sampai pagi tiba.

Mari menari!
mari beria!
mari berlupa!

Awas jangan bikin beta marah
Beta bikin pala mati, gadis kaku
Beta kirim datu-datu!

Beta ada di malam, ada di siang
Irama ganggang dan api membakar pulau…

Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu

Sebuah Kamar
Sebuah jendela menyerahkan kamar ini
pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam
mau lebih banyak tahu.
“Sudah lima anak bernyawa di sini,
Aku salah satu!”

Ibuku tertidur dalam tersedu,
Keramaian penjara sepi selalu,
Bapakku sendiri terbaring jemu
Matanya menatap orang tersalib di batu!

Sekeliling dunia bunuh diri!
Aku minta adik lagi pada
Ibu dan bapakku, karena mereka berada
d luar hitungan: Kamar begini
3 x 4, terlalu sempit buat meniup nyawa!

Hampa
Kepada Sri

Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai di puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti
Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencengkung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

 
PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
 
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
 
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
 
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu! 

YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS 

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
 
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
 
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
 
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku.
 
RUMAHKU
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak

Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan

Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana

Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak

Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu

27 april 1943 

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO

Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
 
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
1944

 

Kumpulan Puisi Islami Terbaik dan Terbaru 2014

 Assalamu’alaikum.wr.wb

Puisi Islami – Sudah menjadi tradisi jika di beberapa hari besar umat islam diadakan perayaan islami, seperti mauled nabi, nuzulul qur’an dan lain sebagainya. Dalam perayaan tersebut, ada banyak acara-acara yang tentunya dikemas secara islami untuk memeriahkannya, meskipun agenda utamanya adalah tausiah atau ceramah dari ustadz terkemuka. Sebagai acara hiburan, yang paling sering diselenggerakan adalah pembacaan puisi. Puisi-puisi yang dibacakan adalah puisi yang bertema islami, sehingga cocok dengan acara yang sedang diadakan. Puisi islam memang banyak ditulis oleh penyair muslim, kita-pun bisa menemukannya sudah tersaji dalam bentuk arya kompilasi yang sudah dibukukan.

Saat ini, menemukan puisi islam terbilang cukup mudah. Kita hanya perlu memaksimalkan koneksi Internet kita, di sana tersedia ribuan bahkan ratusan ribu puisi islam yang ditulis oleh berbagai penulis dari berbagai penjuru dunia. Beberapa diantaranya telah kami kumpulkan, dan sajikan dalam bentuk artikel singkat berjudul puisi islam di bawah ini. Selamat menikmati :

Puisi Islami
Kumpulan Puisi Islami Terbaik dan Terbaru 2014
TEMPAT YANG HANYA MILIK-MU
Oleh Irfa Erfianah

Bukan kepalsuan yang ku mau
Bukan kesemuan yang ku butuhkan
Hanya sebuah tempat
Yang bisa terima hinanya aku

Ku temukan itu di Sisi-Mu
Terlihat dalam Agung NamaMu
Tempat terindah yang hanya Milik-Mu
Tempat terindah yang hanya di SisiMu

Tempat yang bisa terima kotornya aku
Yang beri bahagia dalam ketenangan
Sungguh kepalsuan tiada padanya
Kesemuan pun mustahil ada padanya

Wahai Dzat Penggenggam Jiwa
Jiwa-jiwa hidup dan jiwa-jiwa mati
MerinduMu dalam lembar penghambaan
Berharap diterima di tempat yang hanya MilikMu.

WANITA SHALEHA
Oleh Andi Darfawati dan Andi Umrah

Senyumnya..
Bagaikan tanda kelembutan tutur katanya
Dihiasi dengan wajah yang berseri
Bagaikan buktu ketaatan ibadahnya

Rambut yang terbalut indah oleh hijabny
Tangan yang cantik karena pacarnya
Berjalan dengan tertunduk….
Bagaikan wanita yang menjaga martabatnya

Kitab….
Tergenggam erat di tangannya
Bukti wanita cerdas
Yaang mampu memilih keputusan
Dengan baik di sertai senyum

Indah…
Kata yang pantas untuknya
Bukti kebaikan pribadinya
Wanita yang baik akhlaknya

Kelembutan yang membuatnya mempunyai banyak teman
Akhlak yang membuatnya merasa tentram
Hijab yang membuatnya merasa terjaga
Agama yang membuatnya di cintai
Dialah wanita saleha

ISLAM PALESTINA
Oleh Pauz

Nasibmu malang
Malammu tak tenang
Nyawamu terancam melayang

Telan pahit kehidupan
Lelah akan momok tembakan
Seakan kebal dengan tuntutan pengorbanan

Aku bangsamu
Beda nasib, beda tempat
Bersama kekurangan yang menghambat

Nyaliku ingin pula menahan ledakanmu
Nyawaku tak sabar mati sahit bersamamu
Namun sa’at ini hanya do’a yang temani jihatmu

Palestina, islam terancam
Indonesia, islam berang
Yahudi harus di musnahkan

THANK YOU ALLAH
Oleh Nurul Rizki Rahmania

Ya Allah . . ,
Atas segala nikmatmu,aku bersyukur kepadaMu . . .
Atas segala rahmatmu,aku berlindung kepadaMu . . .
Kau ajarkan aku tuk bersabar,atas musibah yang menimpa . . .
Ajarkan aku tuk slalu bersyukur atas apa yang ada . . ,
Tanpa merasa kekurangan suatu apapun . . .

Ya Allah . . ,
Kau berikan nikmat hidup ini kepada kami . . .
Begitu banyaknya nikmat yang Kau berikan . . ,
Sehingga,kami tak mampu menghitungnya . . .
Dan kami mendapatkan rahmat dan karunia
Yang tak terhingga yang telah Kau berikan kepada kami . . .

Ya Allah . . ,
Dengan otak,kami bisa berfikir
Dengan mata,kami melihat indahnya dunia . . .
Dengan hidung,kami menghirup udara segar . . .
Dengan mulut,aku bisa berbicara saat ini . . .
Dengan telinga,kami mendengar suara nan merdu . . .
Dengan tangan,kami melakukan banyak hal . . .
Dengan kaki,kami berjalan dan melangkah . . .

Ya Allah . . ,
Sungguh berlipat ganda nikmat yang telah kau berikan pada kami
Terutama,nikmat terbesar yang sejak dahulu ada
Yaitu nikmat Iman dan Islam
Yang dimiliki kaum muslim dan muslimat
Thank You, Allah . . .

Perjuangan Dakwah
Oleh Aktif Muhammad Nurdin

Saat ku tersendat di jalan dakwah
Terasa berat mengemban amanah
Serasa pulang dari medan mu’tah
Yang berjuang sampai berdarah – darah

Kurenungi dengan akal sehatku
Inikah jalan yang mereka rindu
Yang Rasulullah bilang mereka sahabatku

Ku meratap luasnya langit
Berharap keluar dari dunia yang sempit
Dari dunia yang fana
Yang selalu tertimpa bencana

Mungkin inilah jalan yang harus kutempuh
Sebuah metafora jalan dakwah
Ku harus terus melakukannya tanpa keluh
Sampai ku berpijak di pelataran jannah

SEBELUM NYAWA TERLEPAS RAGA
Oleh Hartono “Jhon Witir”

Ketika tahta menguasai jiwa
Ketika mimpi tak beralas hati nurani
Tak peduli apa kata mereka
Bahkan Tuhan pun dianggap tiada

Saat logika berpikir nafas tak berakhir
Saat jiwa merasa menang tak kan ada lawan
Tak ada rasa takut akan hari kemudian
Karna rasa itu tlah tertutup bisikan syetan

Sadarlah wahai jiwa yang zolim
Kemenangan yang kau rasa sebenarnya adalah kekalahan

Surga yang kau rasa di dunia, sesungguhnya jalanmu ke neraka

Segeralah bersujud mohon ampunaNya
Sebelum nyawa terlepas dari raga

Tidak kah cukup bagimu tertulis berita
Kematian Fir’aun yang melegenda

Puisi Islam di atas khusus kami sajikan untuk anda, agar anda semua semakin bisa bernafas secara islami, berpikir secara islami dan bertingkah laku layaknya kaum muslim yang taat kepada Tuhannya. Semoga puisi islami di atas bermanfaat untuk anda semua dan bisa digunakan sesuai dengan acara yangs edang menanti anda. Terimakasih. Semoga Bermanfaat!
Wassalamu’alaikum.wr.wb